Contoh Cerpen
Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Pada artikel kali ini saya akan memberikan sebuah contoh cerpen cinta yang berjudul Andi karya Monica Anggiani Hutabara. Silakan meyiimak contoh cerpen Andi.Andi
Oleh : Monica Anggiani Hutabara
Masa-masa sekolah di SMA memang yang sangat mengasikkan. Semua anak SMA menikmati masa sekolahnya dengan senang, gembira, berfoya-foya dan lain-lainnya. Akan tetapi berbeda dengan salah seorang murid laki-laki yang satu ini. Andi, namanya. Dia seorang yatim yang tidak mampu, namun sangat cerdas, baik hati, dan memiliki wajah yang rupawan. Hari-harinya ia habiskan dengan mencari nafkah seperti menjadi guru les, tukang bangunan, office boy, itu pun kalau ada waktu. Karena Andi masih anak SMA, Kadang waktu untuk belajar menjadi berkurang karena digunakan untuk bekerja sampingan. Dan, ia sudah menjalani semuanya semenjak masih duduk dibangku SMP semenjak ayahnya meninggal. Ketika itu, ayahnya terkena serangan jantung dikarenakan ia di PHK oleh perusahaanya. Dan, semenjak ayahnya meninggal, ibunya pun mulai sakit-sakitan. Dari situlah andi bekerja keras untuk membiayai ibunya dan sekolahanya sendiri.
Karena Andi anak yang baik dan taat beribadah, doa-doa andi didengar oleh Tuhan. Adi bisa masuk sekolah SMA yang elit dan favorit itu. Namun, andi tidak pernah lupa untuk selalu mengucap syukur kepada Tuhan. Andi juga selalu mendapatkan beasiswa untuk anak berprestasi di sekolahanya. Ia juga dipercaya untuk menjadi ketua OSIS di sekolahanya. Semua yang mengenalnya, menjadi kagum dengan sosokny. Karena, walau pun ia anak yang memiliki kesulitan ekonomi, tapi dia bisa mengalahkan teman-temanya yang berkecukupan.
Andi juga menjadi incaran pada siswi di sekolahanya karena ketampanan dan kebaikannya. Namun andi tetap merendah, ia tak pernah merasa sombong. Salah satu anak yang menyukai andi adalah Lina.
Lina adalah salah satu siswi yang cantik, pintar, baik dan berasal dari keluarga pejabat. Andi sebenarnya sangat meyukai Lina, namun ada salah seorang yang tidak meyukai andi. Yaitu mantan kekasih Lina yang bernama Kevin. Kevin memang jauh lebih kaya dari Andi. Namun Lina tatap memilih Andi. Ia tak pernah membeda-bedakan siapapun. Entah ia kaya atau miskin, pintar atau tidak, cantik atau jelek, semuanya adalah sama.
Kevin memang sangat egois. Ia selalu memiliki banyak cara untuk mendapatkan Lina kembali. Andi pun sering jadi bullian Kevin. Dimanapun dan kapanpun, ketika Kevin bertemu dengan andi, ia selalu membully andi. Setiap kali Kevin bertemu dengan andi pun, ia selalu mengganggunya.
"Hey anak miskin! Ngapain kamu di sini? Anak miskin itu makan ya pantesnya di sampah!!" kata kevin membentak andi.
Andi diam tak menggubris kata-kata Kevin. Ia lebih memilih melanjutkan makannya. Kevin pun terus saja membentak andi, walau dia tahu bahwa andi adalah ketua OSIS.
Keesokan harinya, di sekolahan andi mengadakan pesta seni. Tentu saja, sebagai ketua OSIS, ia harus membuat proposal untuk acara pentas seni yang diadakannya. Ketika selesai membuat proposal, andi pergi ke kamar mandi. Dan, Kevin bertindak untuk mengerjai andi. Setelah andi keluar dari ruang OSIS, Kevin langsung menukar proposal palsu diatas meja ruang OSIS yang dibuat oleh dirinya. Andi yang tidak tahu jika proposalnya sudah diganti dengan proposal palsu, tanpa pikir panjang Andi langsung meyerahkannya ke kepala sekolah. Sesampai di ruang kepala sekolah, tanpa dicek terlebih dahulu, andi langsung memberikan proposal itu kepada kepala sekolah.
Tak lama kemudian, andi bingung karena kepala sekolah tiba-tiba melotot dan memarahinya. Andi bingung sekaligus takut. Karena sebelumnya andi sudah membuat proposal dengan benar dan serius. Tapi, mengapa kepala sekolah menjadi geram dan marah padanya.
"Apa maksud kamu? Berani-beraninya kamu menghina saya? Sekarang juga, kamu saya keluarkan dari sekolahan ini!!!!" kata kepala sekolah sambil membentak andi dengan keras
"Ada apa pak? Apa salah saya?"
"Ini. Coba kamu lihat proposal ini. Ini kamu yang buat kan?"
Andi langsung membuka proposal itu. Ternyartamemang benar. Isi proposal itu memang seolah mengejek kepala sekolah.
"Ini bukan saya yang buat, Pak. Saya yakin pak!"
"Saya tidak percaya sama kamu kalau tidak ada buktinya! Sekarang kamu keluar dari ruangan saya. dan ingat, besok jangan berangkat dan datang ke sekolahan ini lagi!!!"
Keesokan harinya, ketika Lina berangkat sekolah dan sampai di depan kelasnya . Lina melihat teman-temanya sedang membicarakan andi. Bahwa andi telah dikeluarkan oleh kepala sekolah karena telah berani menghina kepala sekolah. Lina terkejut dengan apa yang telah dibicarakan dengan teman-temanya. Lina tidak percaya dengan apa yang dikatakan teman-temanya. Karena yang ia tahu bahwa andi tidak seburuk yang mereka karakan. Yang Lina tahu, bahwa Andi selalu menghormati siapapun yang lebih tua darinya, tanggung jawab, dan tahu tantang sopan santun. Sehingga sangat tidak mungkin Andi yang melakukan semua ini. Lina pun langsung mencari tahu kebenarannya.
Bel sekolah berbunyi. Lina langsung pergi ke rumah Andi.
"Lina, kenapa kamu ke sini?"
"Aku sudah tahu semua masalahnya. Kamu tidak usah meyembunyikan sesuatu dariku."
"Emangnya tahu tentang apa?"
"Aku tahu kalau kamu dikeluarkan dari sekolahan karena proposal yang kamu buat itu isinya tantang penghinaan kepala sekolah kan?."
"Tahu dari siapa kamu lin?"
"Semua orang di sekolahan membicarakanmu."
"Terus kamu kesini mau ngapain?"
"Tentu saja membantumu menyelesaikan masalah ini."
"Terima kasih lin tapi kamu tak usah repot membantu aku. Biarakan aku saja yang menyelesaikan semua masalah ini."
"Mana mungkin aku tidak membantu kamu Andi? Aku akan melakukan apapun untuk membongkar masalah ini."
Keesokan harinya, setelah bel sekolah. Lina pergi ke ruang OSIS untuk mencari apapun yang bisa ia jadikan bukti permasalahan Andi. Lina langsung melihat sudut tembok atas. Dilihatnya ada sebuah CCTV. Lina yang tau di ruangan itu ada CCTV, dia langsung ke ruang monitoring CCTV. Akhirnya ia tau semua yang telah terjadi. Setelah itu ia pergi untuk melaporkan kejadian yang sebenarnya dan bukti yang telah ia temukan kepada kepala sekolah.
Akhirnya, Kepala sekolah langsung bertindak dengan cepat setelah mengetahui kejadian itu. Kevin yang menjadi dalang dari semua keonarannya. Langsung dipanggil oleh kepala sekolah. Tanpa basa-basi, kepala sekolah memberikan sebuah surat kepada Kevin. Yang isinya adalah surat pengeluaran terhadap Kevin dari sekolahan.
"Pak, ini apa? Kenapa saya dikeluarkan?"
"Saya sudah tahu semuanya. Ternyata kamu yang sudah menukarkan proposal andi dengan proposal palsu yang isinya hinaan tentang saya. Saya tidak mau melihat kamu masih ada di sini! Keluar kamu dari sini!" ucap kepala sekolah
Setelah Kevin pergi, kepala sekolah berterima kasih kepada Lina yang telah mengungkapkan kepalsuan masalah ini. Akhirnya, kepala sekolah mengirim sebuah surat untuk andi yang isinya menerima Andi untuk kembali ke sekolahan dan menjadi ketua OSIS kembali.
Bukan hanya itu saja, tapi Lina dan Andi pun akhirnya menjadi sepasang kekasih. Tidak ada lagi orang yang akan mengganggu hubungan mereka lagi termasuk Kevin.
Andi juga menjadi incaran pada siswi di sekolahanya karena ketampanan dan kebaikannya. Namun andi tetap merendah, ia tak pernah merasa sombong. Salah satu anak yang menyukai andi adalah Lina.
Lina adalah salah satu siswi yang cantik, pintar, baik dan berasal dari keluarga pejabat. Andi sebenarnya sangat meyukai Lina, namun ada salah seorang yang tidak meyukai andi. Yaitu mantan kekasih Lina yang bernama Kevin. Kevin memang jauh lebih kaya dari Andi. Namun Lina tatap memilih Andi. Ia tak pernah membeda-bedakan siapapun. Entah ia kaya atau miskin, pintar atau tidak, cantik atau jelek, semuanya adalah sama.
Kevin memang sangat egois. Ia selalu memiliki banyak cara untuk mendapatkan Lina kembali. Andi pun sering jadi bullian Kevin. Dimanapun dan kapanpun, ketika Kevin bertemu dengan andi, ia selalu membully andi. Setiap kali Kevin bertemu dengan andi pun, ia selalu mengganggunya.
"Hey anak miskin! Ngapain kamu di sini? Anak miskin itu makan ya pantesnya di sampah!!" kata kevin membentak andi.
Andi diam tak menggubris kata-kata Kevin. Ia lebih memilih melanjutkan makannya. Kevin pun terus saja membentak andi, walau dia tahu bahwa andi adalah ketua OSIS.
Keesokan harinya, di sekolahan andi mengadakan pesta seni. Tentu saja, sebagai ketua OSIS, ia harus membuat proposal untuk acara pentas seni yang diadakannya. Ketika selesai membuat proposal, andi pergi ke kamar mandi. Dan, Kevin bertindak untuk mengerjai andi. Setelah andi keluar dari ruang OSIS, Kevin langsung menukar proposal palsu diatas meja ruang OSIS yang dibuat oleh dirinya. Andi yang tidak tahu jika proposalnya sudah diganti dengan proposal palsu, tanpa pikir panjang Andi langsung meyerahkannya ke kepala sekolah. Sesampai di ruang kepala sekolah, tanpa dicek terlebih dahulu, andi langsung memberikan proposal itu kepada kepala sekolah.
Tak lama kemudian, andi bingung karena kepala sekolah tiba-tiba melotot dan memarahinya. Andi bingung sekaligus takut. Karena sebelumnya andi sudah membuat proposal dengan benar dan serius. Tapi, mengapa kepala sekolah menjadi geram dan marah padanya.
"Apa maksud kamu? Berani-beraninya kamu menghina saya? Sekarang juga, kamu saya keluarkan dari sekolahan ini!!!!" kata kepala sekolah sambil membentak andi dengan keras
"Ada apa pak? Apa salah saya?"
"Ini. Coba kamu lihat proposal ini. Ini kamu yang buat kan?"
Andi langsung membuka proposal itu. Ternyartamemang benar. Isi proposal itu memang seolah mengejek kepala sekolah.
"Ini bukan saya yang buat, Pak. Saya yakin pak!"
"Saya tidak percaya sama kamu kalau tidak ada buktinya! Sekarang kamu keluar dari ruangan saya. dan ingat, besok jangan berangkat dan datang ke sekolahan ini lagi!!!"
Keesokan harinya, ketika Lina berangkat sekolah dan sampai di depan kelasnya . Lina melihat teman-temanya sedang membicarakan andi. Bahwa andi telah dikeluarkan oleh kepala sekolah karena telah berani menghina kepala sekolah. Lina terkejut dengan apa yang telah dibicarakan dengan teman-temanya. Lina tidak percaya dengan apa yang dikatakan teman-temanya. Karena yang ia tahu bahwa andi tidak seburuk yang mereka karakan. Yang Lina tahu, bahwa Andi selalu menghormati siapapun yang lebih tua darinya, tanggung jawab, dan tahu tantang sopan santun. Sehingga sangat tidak mungkin Andi yang melakukan semua ini. Lina pun langsung mencari tahu kebenarannya.
Bel sekolah berbunyi. Lina langsung pergi ke rumah Andi.
"Lina, kenapa kamu ke sini?"
"Aku sudah tahu semua masalahnya. Kamu tidak usah meyembunyikan sesuatu dariku."
"Emangnya tahu tentang apa?"
"Aku tahu kalau kamu dikeluarkan dari sekolahan karena proposal yang kamu buat itu isinya tantang penghinaan kepala sekolah kan?."
"Tahu dari siapa kamu lin?"
"Semua orang di sekolahan membicarakanmu."
"Terus kamu kesini mau ngapain?"
"Tentu saja membantumu menyelesaikan masalah ini."
"Terima kasih lin tapi kamu tak usah repot membantu aku. Biarakan aku saja yang menyelesaikan semua masalah ini."
"Mana mungkin aku tidak membantu kamu Andi? Aku akan melakukan apapun untuk membongkar masalah ini."
Keesokan harinya, setelah bel sekolah. Lina pergi ke ruang OSIS untuk mencari apapun yang bisa ia jadikan bukti permasalahan Andi. Lina langsung melihat sudut tembok atas. Dilihatnya ada sebuah CCTV. Lina yang tau di ruangan itu ada CCTV, dia langsung ke ruang monitoring CCTV. Akhirnya ia tau semua yang telah terjadi. Setelah itu ia pergi untuk melaporkan kejadian yang sebenarnya dan bukti yang telah ia temukan kepada kepala sekolah.
Akhirnya, Kepala sekolah langsung bertindak dengan cepat setelah mengetahui kejadian itu. Kevin yang menjadi dalang dari semua keonarannya. Langsung dipanggil oleh kepala sekolah. Tanpa basa-basi, kepala sekolah memberikan sebuah surat kepada Kevin. Yang isinya adalah surat pengeluaran terhadap Kevin dari sekolahan.
"Pak, ini apa? Kenapa saya dikeluarkan?"
"Saya sudah tahu semuanya. Ternyata kamu yang sudah menukarkan proposal andi dengan proposal palsu yang isinya hinaan tentang saya. Saya tidak mau melihat kamu masih ada di sini! Keluar kamu dari sini!" ucap kepala sekolah
Setelah Kevin pergi, kepala sekolah berterima kasih kepada Lina yang telah mengungkapkan kepalsuan masalah ini. Akhirnya, kepala sekolah mengirim sebuah surat untuk andi yang isinya menerima Andi untuk kembali ke sekolahan dan menjadi ketua OSIS kembali.
Bukan hanya itu saja, tapi Lina dan Andi pun akhirnya menjadi sepasang kekasih. Tidak ada lagi orang yang akan mengganggu hubungan mereka lagi termasuk Kevin.
ConversionConversion EmoticonEmoticon