Cerpen Tak Seindah Waktu Kemarin

contoh cerpen tak seindah waktu kemarin


Contoh Cerpen

Cerpen adalah jenis karya sastra yang memaparkan kisah atau cerita tentang manusia dan seluk beluknya lewat tulisan pendek. Pada artikel kali ini saya akan memberikan sebuah contoh cerpen cinta yang berjudul Tak Seindah Waktu Kemarin karya Gading Bintang Ramadhan. Silakan meyiimak contoh cerpen Tak Seindah Waktu Kemarin.

Tak Seindah Waktu Kemarin
Oleh : Gading Bintang Ramadhan

    Pagi buta yang meyelimuti langit, paijo terbangun dari tidurnya. Dengan penuh rasa resah, paijo terus memikirkan kejadian itu. Kejadian dimana kekasihnya yang masih marah kepadanya. Sampai saat ini pun permasalahan yang sebenarnya sepele itu masih belum selesai. Pikiranya tidak dapat tenang karna terus terpikir oleh kejadian itu. Ingin rasanya ia meminta maaf kepada kekasihnya sekarang juga. Akan tetapi waktu masih menunjukan pukul 04.31. tidak mungkin jika paijo meminta maaf pagi-pagi buta seperti itu.
    Setelah bersiap untuk berangkat sekolah, ia pun bergegas berangkat pergi ke sekolah dan berharap dapat bertemu dengan kekasihnya. Dan dugaanya tepat sekali bahwa ia bertemu dengan kekasihnya tepat didepan gerbang sekolah. Pandangannya tertuju pada kekasihnya yang sedang memasuki gerbang sekolah. Paijo berjalan tepat diarah belakang kekasihnya itu yang bernama Lissa. Jarak antara paijo dan lissa lumayan jauh. Tanpa pikir panjang paijo langsung menghampiri lissa dan memegang tangan lissa.
    "Ih apaan sih pegang - pegang?" lissa sambil melepaskan pegangan tangan paijo
    "Tunggu lissa... aku ingin menjelaskan sesuatu!" kata paijo terengah - engah.
    "Kamu mau jelasin apa lagi? Penjelasanmu selalu tak masuk akal!" berkata sambil berjalan meninggalkan paijo.
    "Tunggu lissa, dengarkan penjelasanku dulu" tutur paijo.
    Lissa pun pergi meninggalkan paijo tanpa ada percakapan yang panjang dari mereka berdua. Ditengah perjalanan menuju kelas, lissa yang sifatnya keras kepala itu, tiba - tiba memikirkan kekasihnya paijo. Di dalam hati ia berfikir "Ya Tuhan... kenapa aku tadi... kenapa aku langsung pergi meninggalkan paijo begitu saja?". Lissa sebenarnya tidak mau kejadian seperti ini terjadi kepada mereka berdua. Didalam lubuk hati lissa masih terdapat rasa kasih sayang dan rasa cinta terhadap paijo. Pada akhirnya ia pun luluh karena kejadian di gerbang tadi. 
    Sepulang sekolah, tanpa di duga - duga lissa bertemu lagi dengan paijo, pandangan lissa sinis terhadap paijo. Paijo pun hanya bisa termenung sendiri melihat kelakuan lissa. Entah kenapa lissa merasa lelah dan ia memutuskan tuk istirahat sebentar di sebuah pohon rindang. Dengan keberanian, paijo menghampiri lissa yang sedang duduk sendiri di bawah pohon rindang. Paijo mulai mengungkapkan sesuatu.
    "Ee.. Lissa?" 
    "Kenapa kamu kesini?"
    "Aku kesini cama ingin menjelaskan semuanya. Aku ingin minta maaf sama kamu. Dan mengakui semua kesalahanku. Memang aku yang salah waktu itu." penjelasan paijo kepada lissa.
    "Ini semua bukan salah mu kok, tapi ini semua gara - gara aku. Aku yang selama ini egois dan tak pernah memperhatikanmu." tangkas lissa, paijo hanya terdiam
    Setelah kejadian pembicaraan itu suasana yang berawal penuh dengan saling menjauhi menjadi lebih dekat. Mereka yang tadinya saling cuek sekarang menjadi lebih akrab lagi. 
    Pada malam hari, paijo menelfon lissa,
    "Hallo..."
    "Iya Hallo," dengan suara yang sangat pelan, lissa menjawab salam paijo.
    "Kamu lagi sedih ya? atau kamu masih marah sama aku?"
    "Aku udah gak lagi marah sama kamu kok. Aku cuman sedang mikirin kamu." jawab lissa dengan suara lembutnya.
    "Oh, sebenarnya aku juga lagi mikirin kamu. Lis... a..a..a.. aku.. boleh gak jujur sama kamu?" tanya paijo kepada lissa
    "Iya, kenapa jo? jawab lissa
    "Sejujurnya, aku sayang sama kamu." kejut paijo. Lissa pun menjawab sedikit lebih lama, sambil ia berfikir
    Dengan rasa takut tuk menjawab pertayaan paijo kepada lissa, lissa langsung mematikan handphone-nya. Ia berfikir sejenak, sebenarnya lissa tidak ingin kejadian dulu yang membuat mereka menjauh terulang lagi. Tetepi di benak hati lissa ia masih sayang kepada paijo. Ia bimbang entah apa yang akan ia lakukan. Waktu terus berjalan, lissa pun belum mempuyai keputusan. Lalu ia melihat jam dinding dikamarnya. "Tuk.. tuk" bunyi jam dinding itu. Ia berpikir "Apa aku harus menjawabnya besok ya? Ah ini kesempatan ku tuk kembali dengan paijo lagi, aku akan jawab sekarang."
     Paijo yang merasa bingung dan sedih hilang seketika disaat melihat handphone-nya ada pesan pendek dari lissa. Dia membacanya dengan penuh harap. 
    "Maaf paijo tadi aku mati'in, maaf'in semua kesalahanku ya." sms dari lissa
    "Iya gak papa kok, iya aku udah maafin kamu kok. aku juga minta maaf kalau kamu masih marah sama aku." 
    "Iya, udah gak usah bahas masalah itu lagi. Aku Sayang Kamu!" balas lissa dengan senang dan gembira dalam hatinya.
    "Aku Juga Sayang Kamu!" balas paijo dengan hati berdebar - debar.
    Setelah itu mereka kembali menjalankan hubungan mereka seperti biasanya. Yang penuh dengan canda tawa dan suka cita. Lissa semakin yakin hal yang tak seindah waktu kemarin, sekarang menjadi hal yang paling indah. Karena ia percaya bahwa paijo sangat meyayanginya. "Hari ini bila ia datang, jangan biarkan ia berlalu pergi. Esok kalau ia masih bertandang, jangan harap ia akan datang kembali." 
Previous
Next Post »