Contoh Drama Cinta

Drama Penyelamat Cindy

CONTOH DRAMA CINTA

Drama adalah sebuah karya sastra yang menggambarkan kehidupan dan watak seseorang melalui akting dan dialog yang diperankan. Kali ini saya akan membagi sebuah teks drama yang berjudul Penyelamat Cindy. Drama ini membutuhkan 5 orang pemain untuk tokohnya. Drama ini menceritakan seorang anak laki-laki yang menyayangi Cindy dan sekaligus yang menyelamatkan hidup Cindy dari keburukan saudara tirinya. Drama ini berjenis drama cinta.

Sinopsis Drama Penyelamat Cindy

Disebuah rumah yang sederhana terdapat soerang perempuan yang bernama Cindy. Dia mempuyai seorang saudara tiri yang bernama Ayu dan Anggi. Ayu dan Anggi selalu memerintah Cindy dengan semena-mena. Mereka belajar di sekolah yang sama. Suatu ketika datang seorang anak baru yang bernama Bintang. Ketika melihat Cindy, Bintang langsung jatuh hati kepada Cindy. Seketika itu Cindy dan Bintang menjadi lebih dekat. Disaat ulang tahun Bintang, Cindy dan kakak-kakanya diajak diacara tersebut. Namun Ayu dan Anggi merasa terganggu dengan kedekatan Cindy dan Bintang. Kakak Cindy ingin sebuah rencana buruk untuk Cindy yaitu menukar hadiah Cindy untuk Bintang. Karena Fani tahu semua kelakuan kakak-kakak Cindy, Fani langsung memberitahu bintang tentang hal tersebut. Dan ketika itu semua kehidupan Cindy menjadi berubah, jauh dari kakak-kakaknya.

Tokoh-tokoh yang diperankan :

Cindy    : Perempuan baik hati
Anggi    : Saudara Cindy yang jahat
Ayu       : Saudara Cindy yang jahat
Bintang  : Murid baru
Fani       : Teman Cindy

Drama Penyelamat Cindy

Suara riuh terdengar dari kamar saudara tiri Cindy, yakni Ayu dan Anggi. Bagi Cindy ini adalah hal rutin yang biasa ia dengar sebelum berangkat sekolah.
Anggi        : "Cindy, sisirku mana?"
Ayu          : "Cindy , cepat siapkan sarapan!"

Cindy menggerutu di dapur. Namun ia tetap melaksanakan tugasnya.
Cindy        : "Sudah siap semua kak. Ini sisir kak Anggi. Aku meminjamnya tadi pagi."
Anggi        : "Ih berani - beraninya. Nanti rambutku kutuan gimana?"
Ayu           : "Sudahlah aku sudah tidak lapa, terlalu lama. Ayo anggi kita berangkat."
Cindy        : "Tapi kak.."

Tanpa mendengar Cindy, Ayu dan Anggi langsung pergi. Sesampai di sekolahan...
Anggi         : "Eh kak, ada murid baru."
Ayu           :  "Mana ? Ganteng ?Tajir? Coll ? Pinter ? keren ?
Anggi         :  "Lihat aja tuh

Suasana kelas semakin berwarna semenjak kehadiran Bintang. Murid baru kaya, Pemain basket, Sempurna dimata mereka. Salah satu yang langsung tergila-gila adalah Anggi. Tapi, keadaan berubah seketika, bak diambar petir. Si anak baru duduk di samping Cindy karena bangku hanya tersisa satu.
Bintang      : "Hai, aku bintang. Kamu?
Cindy        : "Aku Cindy."
Bintang      : "Mulai sekarang kita berteman ya. Mohon kerjasamanya. (tertawa)
Sadari bila Anggi mengancam dari jauh. Cindy sedikit canggung.

Bel berbunyi...
(sambil caper, Anggi tebar pesona ke bintang)
Anggi         : "Hai, aku Anggi. Kamu siapa?
Ayu           : "Iya, Aku Ayu. Kamu siapa?
Bintang      : "Tadi udah kenalan kali. Cindy, ke kantin aja yuk" (memegang tangan Cindy)

Melihat kejadian tadi Ayu dan Anggi ingin segera pulang dan memarahi Cindy. Ketika di rumah...
Anggi &    : "Cindyyy..."
Ayu
Cindy        : "Ada apa kak?"
Anggi        : "Kok bisa sih Bintang langsung baik ke kamu?"
Ayu           : "Kamu pakek pelet apa sih?"
Cindy        : "Astaghfirullah, aku ngga tau kak. Aku juga tidak bermaksud mencari perhatian atau apa. Kami dekat karena kursi tinggal disebelahku saja."
Anggi        : "Alah, alasan. Bikin sakit mata aja kamu."
Ayu          : "Sudah sudah. Laper nih. Masak sana yang enak. Cepet? (mereka berlaku tanpa peduli seberapa berat tugas cindy)

Setelah makan siang mereka menjalani aktivitas masing-masing. Ayu dan Anggi pergi shopping. Sedangkan Cindy belajar dan mengerjakan tugas sekolah kakak-kakaknya.
Cindy       : (merenung) "Kapan aku bisa seperti mereka? Andai ayah masih ada.

Hari mulai malam. Ayu dan Anggi pulang.
Anggi       : "Cindyyyy... Capek nih! beresin ini semua kita mau tidur!"
Ayu         : "Tugas sekolah udah kelar kan?"
Cindy      : "Iya kak." (sambil melihat-lihat belanjaan kakaknya)

Kesesokan harinya di sekolahan
Bintang    : "Cindy, besok dateng ya! Nih undangan ulang tahun aku. Kamu harus dateng."
Cindy      : "Iya insyaallah Bintang. Tapi..."
Bintang    : "Jangan alasan! Harus dateng OK!"

Dengan perasaan bimbang cindy tidak tahu harus berbuat apa. Tidak ada uang, tidak ada baju pesta yang baru. Apalagi kado buat bintang. Pada saat istirahat dateng Fani menghampiri Cindy yang sedang galau.
Fani         : "Cindy, besok malem kamu dateng kan?"
Cindy      : "Gak tau, fan."
Fani         : "Loh, kok gitu? kamu kan yang paling deket sama bintang hari-hari ini."
Cindy      : "Aku gak punya kado buat dia. Padahal dia selalu bantu aku."
Fani         : "Sudahlah, serahkan saja padaku. Ayo aku temenin belanja cari kado sekalian juga aku."

Mereka menuju swalayan terdekat untuk membeli kado.
Fani         : "Eh bagusnya ngasih kado apa nih."
Cindy       : "Kamu enak fan ada uang, tinggal milih."
Fani         : "Kamu kan spesial buat dia. Kamu kado sepatu aku ngasih topi aja kali ya."
Cindy       : "Tapi kan malah fan."
Fani         : "Udah serahin ke aku aja."
Cindy      : "Ya Allah, makasih banget fan."

Sesampai di rumah...
Anggi      : "Lihat kak! Cindy beli kado buat Bintang.
Ayu         : "Iya, pake duit siapatuh."
Anggi      : "Ih cari muka benget sih.Pokoknya dia gak boleh lebih hitz dari kita. Aku punya ide kak. Sekarang kita beli perlengkapan pakaian dalam wanita. Kita tuker aja itu kado. Biar Bintang dak suka sama dia.

Niat jahat terbesit dibenak mereka. Setelah semua dipersiapkan dengan matang. Mereka menukar kadonya saat Cindy terlelap.
Anggi      : "Kak, sekarang!"
Ayu         : "Siap."

Kado yang seharusnya milik Cindy ditukar oleh Anggi. Cindy tidak meyadari karena semua dibuat dengan sangat mirip. Seharian Cindy merasa biasa saja terhadap kado itu. Pukul 17.30 mereka bersiap pergi ke pesta.
Cindy      : "Nanti aku berangkat bereng kakak ya."
Anggi      : "No! Siapa bilang kamu boleh pergi? kamu di rumah."
Cindy      : "Tapi kak!"
Ayu         : "Ini kado dari kamu kan? sini aku bawain aja." (pergi mengkunci pintu rumah)
Cindy      : "Ya Allah, aku harus gimana?"

Pada saat pesta...
Bintang    : " eh yu, nggi, mana Cindy?
Anggi       : "Nggak usah ditunggu dia pergi sama temen SMPnya."
Fani         : "Masak sih?"
Ayu          : "Iya! Dia nitip kado doang."
Bintang     : "Ya sudahlah."

Bintang merasa sangat kecewa. Setelah pesta hampir selesai, Anggi menghampiri Bintang...
Anggi        : "Bintang, Cindy pesen kadonya harus segera dibuka didepan aku. Biar nanti, aku bisa bilang ke dia kalau kamu suka."
Bintang      : (membuka kado) "Astaughfirullah, apa-apa nih?" (tarkejut)
Anggi         : "Jijik banget ih. Lihat kan gimana aslhinya Cindy? Dia tuh ngeremehin kamu."
Bintang      : "Ahhhh, sudah. Kalian bisa pulang!" (bintang kecewa)

Bintang merasa sangat kecewa. Karena pada awalnya Bintang ingin menyatakan perasaanya ke Cindy pada saat moment ini. Karena kesalahpahaman ini Bintang menjauh dari Cindy.  Bintang mendekati Anggi yang pada malam itu memberi sepatu yang Bintang suka. Melihat keadaan ini Fani tidak terima. Fani langsung menceritakan semua ke Bintang.
Fani           : "Kamu menjauh dari Cindy karena kado kan?"
Bintang      : "Dia itu ngeremehin aku. Kecewa banget nih rasanya.?"
Fani           : "Ini sepatu yang kamu pake. dari Cindy. Kemarin dia ngga dateng dia di kunci di rumah sama Anggi."
Bintang      : "Kamu yakin."
Fani           : "Kamu tuh yang yakin apa nggak kalo Cindy jahat sama kamu?"
Bintang      : "Aduh. Aku brasa bersalah benget. Aku harus temui dia."

Mendengar penjelasan Fani, Bintang merasa bersalah. Bintang menghampiri Cindy dan meminta maaf.
Fani           : "Aku nganter sampek sini aja deh."
Bintang      : "Oke deh. Makasih banget fan."
(menghampiri cindy)
Bintang      : "Cindy. Kenapa sih selama ini kamu ngga jujur ke aku soal Anggi?"
Cindy        : "Aku takut bintang. Mereka kakakku."
Bintang      : "Soal kado, kehadiran kamu di pesta, soal Anggi aku udah tau semuanya dari Fani."
Cindy        : "Aku minta maaf bintang."
Bintang      : "Aku yang harusnya minta maaf. Karena kesalahpahaman dan fitnah ini aku jadi menjauh dari kamu. Sebenarnya aku gak pengen menjauh dari kamu cindy. karena aku sangat sayang sama kamu Cindy."
Cindy        : (terkejut) "Bintang..."
Bintang      : "Plis! Kamu mau kan jadi pacar aku? Bagiku kamu udah punya segalanya Cindy. Aku pengen kamu jadi pacarku biar aku bisa lebih melindungi kamu. Kalau kamu mau, kamu bisa tinggal dirumah nenekku dan menjauh dari kakak-kakakmu itu. Nenekku ingin sekali ada yang menemaninya."
Cindy        : "Makasih benget bintang! Aku ngga tau harus ngomong apa. Tapi, selama ini aku juga suka kok sama kamu. Soal tinggal di rumah kamu aku pikir dulu ya."
Bintang      : "Jangan lama mikir loh ya. Kan kalau ditemenin cewek secantik kamu pasti nenek aku betah ditemenin kamu." (tertawa)

Keadaan berubah semenjak fakta tentang Anggi dan Cindy yang sesungguhnya. Cindy menjalani hari-harinya dengan ceria bersama Bintang. Ayu dan Anggi tidak dapat mengganggu Cindy lagi karena Cindy sudah hidup mewah bersama nenek Bintang. Meskipun Begitu Cindy tetap menghargai Ayu dan Anggi sebagai kakaknya.
Previous
Next Post »